
Categories
About MeTotal PageviewsBlog ArchiveSearch This Blog |
|

| Sejarah Perkembangan VOC di Indonesia | 05:41 |
|
Filed under:
Sejarah
|
|
Pada tanggal 20 Maret 1602 , Belanda membentuk sebuah perusahaan perdagangan yang disebut VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) . Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar
pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan
bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya.
Untuk melaksanakan kekuasaannya di Indonesia diangkatlan jabatan Gubernur Jenderal VOC antara lain:
1. Pieter Both, merupakan Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah tahun 1610-1619 di Ambon.
2. Jan Pieterzoon Coen, merupakan Gubernur Jenderal kedua yang
memindahkan pusat VOC dari Ambon ke Jayakarta (Batavia). Karena letaknya
strategis di tengah-tengah Nusantara memudahkan pelayaran ke Belanda.
Setelah berpusat di Batavia, VOC melakukan perluasan kekuasaan dengan
pendekatan serta campur tangan terhadap kerajaan-kerajaan di Indonesia
antara lain Mataram, Banten, Banjar, Sumatra, Gowa (Makasar) serta
Maluku. Akibat hak monopoli yang dimilikinya. VOC memaksakan kehendaknya
sehingga menimbulkan permusuhan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara.
Untuk menghadapi perlawanan bangsa Indonesia VOC meningkatkan kekuatan
militernya serta membangun benteng-benteng seperti di Ambon, Makasar,
Jayakarta dan lain-lain.
Cara Belanda memperoleh monopoli perdagangan di Indonesia, yaitu :
1 . Melakukan pelayaran hongi untuk memberantas penyelundupan
2 . Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak
3 . Perjanjian dengan raja-raja setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan
VOC .
Dalam melaksanakan pemerintahan VOC banyak mempergunakan tenaga Bupati.
Sedangkan bangsa Cina dipercaya untuk pemungutan pajak dengan cara
menyewakan desa untuk beberapa tahun lamanya.
Bagaimana perkembangan VOC selanjutnya? Pada pertengahan abad ke 18 VOC
mengalamii kemunduran karena beberapa sebab sehingga dibubarkan.
1. Banyak pegawai VOC yang curang dan korupsi
2. Banyak pengeluaran untuk biaya peperangan contoh perang melawan Hasanuddin dari Gowa.
3. Banyaknya gaji yang harus dibayar karena kekuasaan yang luas membutuhkan pegawai yang banyak
4. Pembayaran Devident (keuntungan) bagi pemegang saham turut memberatkan setelah pemasukan VOC kekurangan
5. Bertambahnya saingan dagang di Asia terutama Inggris dan Perancis.
6. Perubahan politik di Belanda dengan berdirinya Republik Bataaf 1795
yang demokratis dan liberal menganjurkan perdagangan bebas.


0 comments:
Post a Comment